Di balik peran apoteker yang identik dengan pelayanan obat, tersimpan kisah-kisah inspiratif dari para tenaga muda yang tak hanya ahli di bidangnya, tetapi juga bersemangat membangun masyarakat. Salah satu wajah muda penuh dedikasi itu berasal dari pafikotapariaman, sebuah komunitas profesi farmasi yang aktif di Kota Pariaman. Sosok ini membuktikan bahwa menjadi apoteker bukan hanya soal meracik dan menyerahkan obat, melainkan juga tentang pengabdian dan transformasi sosial.
Menjadi Apoteker di Tengah Masyarakat
Adalah Fira Amelia, S.Farm., Apt., apoteker muda kelahiran Pariaman yang sejak awal kariernya memilih untuk aktif langsung di komunitas. Fira bukan hanya bekerja di apotek, namun juga aktif memberikan edukasi tentang penggunaan obat secara rasional kepada masyarakat pesisir dan pedesaan.
Bergabung dengan pafikotapariaman sejak awal, ia menjadikan profesinya sebagai alat untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan. Di luar jam praktik, ia rutin menjadi pembicara dalam program penyuluhan, kegiatan bakti sosial, hingga menjadi mentor bagi mahasiswa farmasi yang sedang magang.
“Saya percaya, ilmu farmasi akan lebih bermakna jika dibagikan langsung kepada mereka yang membutuhkan. Masyarakat kita butuh informasi yang benar, bukan hanya dari internet,” ujarnya dalam salah satu sesi bincang sehat bersama warga.
Kiprah Bersama pafikotapariaman
Dalam organisasi PAFI Kota Pariaman, Fira berperan sebagai Koordinator Edukasi Komunitas. Bersama timnya, ia merancang program edukasi kesehatan untuk berbagai kalangan, dari siswa sekolah dasar hingga kelompok lansia.
Program yang ia bawa tidak hanya sebatas teori, melainkan dilengkapi praktik langsung, seperti simulasi membaca label obat, cara menggunakan inhaler, dan edukasi membedakan obat asli dan palsu. Tak heran jika masyarakat mulai mengenalnya sebagai “Apoteker Sahabat Warga”.
Tak hanya di lingkup lokal, Fira juga pernah mewakili pafikotapariaman dalam forum regional untuk membahas peran strategis apoteker dalam pelayanan primer. Dari pengalaman tersebut, ia semakin yakin bahwa apoteker punya kontribusi besar dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, bukan hanya di kota, tapi juga di daerah terpencil.
Menjawab Tantangan Generasi Muda Farmasi
Salah satu hal yang membuat kiprah Fira menarik adalah keberaniannya untuk menjembatani dunia profesi dan dunia digital. Ia aktif mengelola konten edukatif di media sosial, yang menjadi bagian dari program digitalisasi informasi kesehatan milik pafikotapariaman. Akunnya tidak hanya menyajikan informasi obat, tapi juga motivasi, kisah inspiratif, dan tips kesehatan sehari-hari yang dikemas secara ringan namun ilmiah.
Menurut Fira, generasi muda apoteker tidak bisa hanya bergantung pada praktik konvensional. Harus ada inovasi dalam menjangkau masyarakat luas, termasuk melalui platform digital yang kini menjadi sumber utama informasi bagi sebagian besar orang.
Inspirasi bagi Apoteker Muda Lainnya
Kisah Fira menjadi inspirasi bahwa apoteker muda dapat memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Dengan integritas, kepedulian, dan semangat belajar yang tinggi, generasi muda farmasi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.
PAFI Kota Pariaman bangga memiliki anggota seperti Fira, dan terus berupaya membentuk ruang-ruang kolaboratif bagi apoteker muda lainnya untuk berkembang, berinovasi, dan menginspirasi.
Sosok Fira Amelia hanyalah satu dari banyak wajah muda inspiratif di balik komunitas pafikotapariaman. Mereka adalah bukti nyata bahwa profesi apoteker memiliki potensi besar untuk membawa perubahan, tidak hanya dalam sistem layanan kesehatan, tetapi juga dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya hidup sehat.
Dengan dukungan organisasi yang solid, apoteker muda di Kota Pariaman kini tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat—memberi makna, memberi solusi.
